tugas 8 perkembangan peserta didik






Menganalisis Gambar Ana

 

Selasa, 13 Oktober 2015 dalam perkuliahan perkembangan peserta didik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Ganesha kembali membahas gambar anak-anak berdasarkan tingkat usia. Beberapa mahasiswa mempresentasikan hasil gambar anak-anak yang mereka kumpulkan dengan cara mereka sendiri dan dari berbagai tempat seperti sekolah,kost, rumah dan tempat-tempat lainnya yang memungkinkan untuk meminta anak-anak menggambar.
Dalam presentasi beberapa mahasiswa, saya tertarik untuk membahas gambar yang di bawa oleh Indrianti Amilda Pratami. Berikut merupakan gambar-gambar tersebut.




 Karya Putu Ayu usia 10 tahun
 
Sekilas gambar diatas tampak seperti gambar anak pada umunya. Secara visual dia menggambar gunung kembar dengan matahari, rumah, pohon dan objek manusia. Pewarnaannya pun tergolong baik untuk anak seusianya namun yang menjadi aneh bagi saya ialah saat Indrianti Amilda Pratami  bercerita tentang  gambar tersebut dalam presentasinya, bahwa si anak sedang berusaha menggambar tetang dirinya bersama pacarnya yang sedang jalan bersama. Aneh memang, anak seusia putu ayu sudah mengenal pacaran.


Karya Ayu Candra usia 10 tahun

Gambar karya Ayu Candra ini juga menceritakan bahwa objek manusia(wanita) ialah dirinya yang sedang menunggu pacarnya.
Anak kecil jaman sekarang sudah mulai mengenal pacaran yang seharusnya belum ia kenali sama sekali. Usia sepuluh tahun merupakan usia bermain, tidak seharusnya diusianya yang masih belia sudah teracuni oleh hal-hal yang tidak-tidak. Menurut saya ini terjadi karna tontonan ditelevisi dan media masa lainnya yang kurang memperhatiakan dampak psikologis bagi penonton yang juga termasuk anak-anak.  Anak adalah pribadi yang sangat mudah dipengaruhi apapun yang ia temukan dan ia senangi pasti langsung di ikutian ditiru, celakanya jika sesuatu yang mereka tiru bersifat negatif.
Kenyataannya saat ini banyak anak-anak yang mulai teracuni hal-hal negatif ini. Bagi saya ini sangat buruk bagi tumbuh kembang si anak itu sendiri. Seharusnya anak-anak masih berada di dunia bermain bersama teman namun sekarang malah banyak yang sudah mengenal cinta. Entah akan seperti apa generasi bangsa ini nantinya.

Semoga bermanfaat.


















Sumber
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu4hX9ApXzEq9OPZyom9f9R8cPYbVCaR7VRTox2I4J1mmCvcg5t3XZzoeklZlQYPeGmqI9EXntGkvnu_axhhfhSnCw0up1dYMfuGQ4AnKYrMnqUMQ3yyYEApHrM_vEQ6PLal_YARk3tqKC/s400/IMG_20151020_104739.jpg ( diunduh pada hari Sabtu, 12 Oktober 2015, pukul 23.45 wita)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuCrHXqGPQYbZrELavc3V0lqbpP6eWv7tY-p5cOGSBUBF-rpvuTGrZmrrLswxI6ROIvn6iefDWsWqSQplvByTG13yvdnuTi418RR8virZKmyjqafeZZqagLyyR4mAhFuG41Zuvou0BWjns/s400/IMG_20151020_104839.jpg ( diunduh pada hari Sabtu, 12 Oktober 2015, pukul 23.45 wita)

0 komentar:

Posting Komentar